Sektor pertanian masih menjadi
salah satu sektor penting dalam perekonomian Sumatera Barat, dimana tahun 2017
memiliki kontribusi 23,48 persen pada PDRB Provinsi Sumatera Barat. Namun
begitu, berbagai isu penting perlu menjadi perhatian, antara lain: (1) jumlah
rumah tangga pertanian yang terus menurun dari 709.351 pada ST2003 menjadi
644,610 pada ST2013; (2) pertumbuhan sektor pertanian yang cukup lambat yaitu
tercatat 3,26 persen pada tahun 2017; (3) gejolak harga pangan yang saat ini
makin menjadi tantangan Pemerintah, hingga program reformasi agraria yang
dicanangkan untuk mengembalikan kedaulatan pangan Indonesia.
Begitu pentingnya data
pertanian di Indonesia. Namun demikian, data rumah tangga pertanian yang
disajikan BPS selama ini hanya berdasarkan hasil Sensus Pertanian setiap
sepuluh tahun sekali, yang terakhir dilaksanakan tahun 2013 (ST2013). Sedangkan
kondisi di lapangan, perubahan usaha pertanian sangat cepat mengikuti
perkembangan teknologi, perubahan musim, dan harga. Gambaran perubahan usaha
pertanian selama 2013 ke 2018 diperlukan untuk penyempurnaan hasil ST2013 yang
merupakan frame survei rumah tangga pertanian khususnya survei rutin ubinan
tanaman padi dan palawija. Untuk menjembatani hasil ST2013 sampai sensus
pertanian berikutnya di tahun 2023 (ST2023), maka tahun ini BPS melaksanakan
SUTAS2018 untuk kali pertama kalinya.
Pelatihan petugas SUTAS 2018
di Sumatera Barat diadakan tanggal 9 sampai 16 April 2018. Pelatihan dibagi dua
gelombang, dan terdiri dari 9 tempat pelatihan di Kota Padang yaitu Whiz Prime,
Ibis, Amaris, Pangeran City, Rangkayo Basa, HW, Fave dan Imelda Hotel. Selain
materi, para peserta pelatihan juga melakukan role playing dengan mendatangkan responden ke tempat pelatihan.
Selain itu, memastika peserta benar-benar memahami materi dan cakupan SUTAS
2018, dilakukan dua kali pendalaman materi. (Humas)