Tahun 2018 pemerintah telah menetapkan ketahanan pangan sebagai salah satu Prioritas Nasional. Sebagaimana tertuang dalam RKP (Rencana Kerja Pemerintah) 2018. Dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan, diperlukan ketersediaan data produksi pangan yang objektif dan akurat. Agar kebijakan yang diambil pemerintah tidak salah sasaran. Oleh karena itu, data statistik pangan yang berkualitas mutlak diperlukan.
Terkait hal tersebut Badan Pusat Statistik telah dimanatkan untuk melaksanakan 4 survei pada tahun 2018, yaitu : Pendataan Statistik Tanaman Pangan dengan Metode KSA, Survei Konversi Gabah ke Beras, Survei Ubinan, dan Survei Pertanian Antar Sensus (SUTAS). Pendataan dengan metode KSA digunakan untuk memperbaiki data dari sisi luas panen. Sementara data produksi padi diperoleh dari data luas panen padi dikali hasil ubinan, dikalikan angka konversi Gabah Kering Panen (GKP) ke Gabah Kering Giling (GKG).
Hingga 2017, angka konversi baik GKP ke GKG, dan dari GKG ke beras masih menggunakan angka hasil survey tahun 2005-2007.
Kemajuan teknologi pertanian selama 11 tahun terakhir, tentu akan berdampak pada angka konversi tersebut. Selain itu factor musim diyakini sangat mempengaruhi besaran angka konversi, dan terbatas dilakukan pada 15 provinsi. Maka, dilakukan pemutakhiran data dan penyempurnaan pelaksanaan survey untuk mendapatkan angka konversi yang lebih akurat, terkini dan mewakili setiap provinsi melalui Survei Konversi Gabah ke Beras 2018.
Bertempat di Rocky Hotel Padang, BPS Provinsi Sumatera Barat mengadakan pelatihan petugas SKGB 2018 pada tanggal 18 hingga 22 Februari 2018. Peserta merupakan calon petugas dan pengawas dari seluruh kab/kota se-Sumatera Barat. Salam Cinta Data, untuk data pangan lebih baik. (Rakhmi)